MENDENGARKAN CERITA
A. Mendengarkan
1. Cerita
Cerita adalah susunan dari beberapa kalimat yang mengisahkan atau menjelaskan
sesuatu. Cerita ada dua macam yakni, cerita fiksi dan cerita nonfiksi.
a. Cerita fiksi : Cerita yang isinya berdasarkan imajinasi atau khayalan pengarang.
Contoh : Abu Nawas, Si Kancil dan Aladin.
b. Cerita nonfiksi : Cerita yang isinya berdasarkan kejadian nyata.
Contoh : Sejarah, laporan penelitian dan karangan ilmiah.
2. Memahami Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang terdiri atas dua kalimat atau lebih. Contoh:
Dian anak orang kaya tetapi bodoh.
Kalimat di atas terdiri atas dua kalimat, yakni:
- Dian anak orang kaya
- Dian anak yang bodoh
Kedua kalimat di atas digabung dengan kata tetapi, membentuk kalimat majemuk setara.
Cerita adalah susunan dari beberapa kalimat yang mengisahkan atau menjelaskan
sesuatu. Cerita ada dua macam yakni, cerita fiksi dan cerita nonfiksi.
a. Cerita fiksi : Cerita yang isinya berdasarkan imajinasi atau khayalan pengarang.
Contoh : Abu Nawas, Si Kancil dan Aladin.
b. Cerita nonfiksi : Cerita yang isinya berdasarkan kejadian nyata.
Contoh : Sejarah, laporan penelitian dan karangan ilmiah.
2. Memahami Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang terdiri atas dua kalimat atau lebih. Contoh:
Dian anak orang kaya tetapi bodoh.
Kalimat di atas terdiri atas dua kalimat, yakni:
- Dian anak orang kaya
- Dian anak yang bodoh
Kedua kalimat di atas digabung dengan kata tetapi, membentuk kalimat majemuk setara.
2. Cerita Rakyat
Cerita rakyat adalah suatu cerita yang berkembang di masyarakat dan diwariskan
secara turun temurun melalui lisan. Cerita rakyat juga merupakan cerita yang dikaitkan
dengan keadaan atau bukti-bukti peninggalan.Beberapa contoh cerita rakyat yang
berkembang di Indonesia adalah:
a. Malin Kundang
b. Ande-ande Lumut
c. Bawang Merah – Bawang Putih
d. Wayang Beber
a. Tema
Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita. Tema selalu berkaitan dengan
berbagai pengalaman kehidupan, seperti masalah cinta, kasih, rindu, takut, religius dan
sebagainya. Dalam hal tersebut, tema sering diartikan sebagai ide atau tujuan utama.
Cerita rakyat adalah suatu cerita yang berkembang di masyarakat dan diwariskan
secara turun temurun melalui lisan. Cerita rakyat juga merupakan cerita yang dikaitkan
dengan keadaan atau bukti-bukti peninggalan.Beberapa contoh cerita rakyat yang
berkembang di Indonesia adalah:
a. Malin Kundang
b. Ande-ande Lumut
c. Bawang Merah – Bawang Putih
d. Wayang Beber
a. Tema
Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita. Tema selalu berkaitan dengan
berbagai pengalaman kehidupan, seperti masalah cinta, kasih, rindu, takut, religius dan
sebagainya. Dalam hal tersebut, tema sering diartikan sebagai ide atau tujuan utama.
b. Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dari sebuah karya
sastra. Adakalanya amanat berupa pesan moral.
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dari sebuah karya
sastra. Adakalanya amanat berupa pesan moral.
B. Berbicara
1. Kritik
Kritik adalah komentar, tanggapan atau kecaman. Aspek yang dikritik, meliputi tiga hal, yaitu:
a. Kebenaran isi suatu informasi.
b. Penggunaan bahasa.
c. Cara penyajian atau struktur diskusi.
Kritik adalah komentar, tanggapan atau kecaman. Aspek yang dikritik, meliputi tiga hal, yaitu:
a. Kebenaran isi suatu informasi.
b. Penggunaan bahasa.
c. Cara penyajian atau struktur diskusi.
2. Teknik Menyampaikan Kritik dalam Disku
Teknik menyampaikan kritik yang baik adalah:
a. Jika berdiskusi, perhatikanlah dengan baik.
b. Catatlah pokok-pokok yang penting.
a. Jika berdiskusi, perhatikanlah dengan baik.
b. Catatlah pokok-pokok yang penting.
3. Menyampaikan Kritik dalam Diskusi
Dalam menyampaikan kritikan, kamu harus menggunakan bahasa yang sopan. Hal ini dilakukan agar tidak menyinggung perasaan orang yang dikritik.
Contoh:
“Maaf, saya kurang setuju dengan pendapatmu. Sebaiknya, barang yang rusak
kita simpan di gudang.”
Atau,
“Maaf, bukankah jadwal piket kelas seharusnya sudah ditempel, tapi mengapa
sampai sekarang belum ditempel?”
Dalam menyampaikan kritikan, kamu harus menggunakan bahasa yang sopan. Hal ini dilakukan agar tidak menyinggung perasaan orang yang dikritik.
Contoh:
“Maaf, saya kurang setuju dengan pendapatmu. Sebaiknya, barang yang rusak
kita simpan di gudang.”
Atau,
“Maaf, bukankah jadwal piket kelas seharusnya sudah ditempel, tapi mengapa
sampai sekarang belum ditempel?”
4. Persoalan
Dalam kehidupan, pasti kamu pernah mendapatkan persoalan. Baik persoalan
atau masalah dengan teman, sekolah maupun masalah kesehatan. Persoalan atau
masalah adalah pembahasan, pendekatan atau perbincangan mengenai suatu hal,
perkara atau masalah.
Agar semua persoalan yang kamu hadapi dapat cepat diselesaikan, kamu harus
menghadapinya dengan tenang. Bila kamu tidak bisa menanganinya sendiri, kamu harus
meminta bantuan orang tuamu, kakak atau sahabat baikmu. Dengan demikian, kamu
tidak perlu takut lagi untuk menghadapi semua persoalan yang ada.
Dalam kehidupan, pasti kamu pernah mendapatkan persoalan. Baik persoalan
atau masalah dengan teman, sekolah maupun masalah kesehatan. Persoalan atau
masalah adalah pembahasan, pendekatan atau perbincangan mengenai suatu hal,
perkara atau masalah.
Agar semua persoalan yang kamu hadapi dapat cepat diselesaikan, kamu harus
menghadapinya dengan tenang. Bila kamu tidak bisa menanganinya sendiri, kamu harus
meminta bantuan orang tuamu, kakak atau sahabat baikmu. Dengan demikian, kamu
tidak perlu takut lagi untuk menghadapi semua persoalan yang ada.
5. Saran
Ketika kamu mempunyai suatu persoalan, kamu membutuhkan saran dari orang
terdekat, atau orang yang berkompeten menyangkut persoalan yang kamu hadapi.
Saran diberikan sebagai solusi dari persoalan yang dihadapi. Memberikan saran harus
dengan bahasa yang santun, tidak menyinggung perasaan, serta pemilihan diksi yang
tepat.
Ketika kamu mempunyai suatu persoalan, kamu membutuhkan saran dari orang
terdekat, atau orang yang berkompeten menyangkut persoalan yang kamu hadapi.
Saran diberikan sebagai solusi dari persoalan yang dihadapi. Memberikan saran harus
dengan bahasa yang santun, tidak menyinggung perasaan, serta pemilihan diksi yang
tepat.
C. Membaca
1. Puisi
Puisi merupakan karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya makna.
Karya sastra yang singkat, padat, dan menggunakan bahasa yang indah.Singkat karena
diungkapkan tidak panjang lebar seperti prosa. Padat, maksudnya puisi digarap dengan
pilihan kata yang mengandung kekuatan rasa dan makna. Yakni dengan memilih kata
yang mempunyai majas, lambang, rima, sajak dan ungkapan yang menarik. Jadi, puisi
berbeda dengan bahasa keseharian.
Puisi merupakan karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya makna.
Karya sastra yang singkat, padat, dan menggunakan bahasa yang indah.Singkat karena
diungkapkan tidak panjang lebar seperti prosa. Padat, maksudnya puisi digarap dengan
pilihan kata yang mengandung kekuatan rasa dan makna. Yakni dengan memilih kata
yang mempunyai majas, lambang, rima, sajak dan ungkapan yang menarik. Jadi, puisi
berbeda dengan bahasa keseharian.
2. Unsur-unsur Puisi
Unsur-unsur puisi antara lain:
1. Tema, yaitu pokok persoalan yang akan diungkapkan oleh penyair. Tema ini tersirat
dalam keseluruhan isi puisi.
2. Rasa, yaitu sikap penyair terhadap pokok persoalan yang terkandung di dalam
puisi.
3. Nada, yaitu sikap penyair terhadap pembacaannya. Nada berkaitan erat dengan
tema dan rasa. Hal ini ditunjukkan dengan adanya sikap merayu, mengadu,
mengkritik, dan sebagainya.
4. Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisi itu.
Jenis-jenis Puisi :
a Jenis-jenis puisi berdasarkan bentuknya:
1. Puisi yang terkait aturan-aturan bait dan baris. Antara lain: pantun, syair, dan
soneta. Dikenal juga puisi yang berbentuk distikon, terzina, kuatren, kuint, sektet,
septima, dan oktaf.
2. Puisi bebas yaitu puisi yang tidak terikat oleh aturan-aturan bait, baris, maupun
rima. Contoh: puisi karangan Chairil Anwar, Taufik Ismail, W.S. Rendra.
b. Jenis puisi berdasarkan zamannya:
1. Puisi lama
Puisi lama adalah puisi yang merupakan peninggalan sastra melayu lama. Puisi
lama terdiri atas puisi asli dan puisi pengaruh asing. Contoh puisi asli masyarakat
melayu adalah pantun dan contoh puisi asing pengaruh bahasa Arab adalah
syair. Yang termasuk puisi lama adalah:
a) Pantun
Pantun merupakan salah satu jenis karya sastra lama yang berbentuk
puisi. Sebagaimana bentuk puisi lainnya, pantun mementingkan
keindahan bahasa, pemadatan makna kata, serta bentuk penulisannya
yang berbait-bait.
Ciri-ciri pantun:
1) Satu bait terdiri atas empat baris;
2) Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sedangkan baris ketiga
dan keempat merupakan isi;
3) Setiap baris terdiri dari 8 sampai 12 suku kata;
4) Rima akhir berpola a-b-a-b.
b) Syair , Syair termasuk dalam jenis puisi lama.Hampir sama dengan pantun, syair
terikat akan aturan-aturan baku.
Unsur-unsur puisi antara lain:
1. Tema, yaitu pokok persoalan yang akan diungkapkan oleh penyair. Tema ini tersirat
dalam keseluruhan isi puisi.
2. Rasa, yaitu sikap penyair terhadap pokok persoalan yang terkandung di dalam
puisi.
3. Nada, yaitu sikap penyair terhadap pembacaannya. Nada berkaitan erat dengan
tema dan rasa. Hal ini ditunjukkan dengan adanya sikap merayu, mengadu,
mengkritik, dan sebagainya.
4. Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisi itu.
Jenis-jenis Puisi :
a Jenis-jenis puisi berdasarkan bentuknya:
1. Puisi yang terkait aturan-aturan bait dan baris. Antara lain: pantun, syair, dan
soneta. Dikenal juga puisi yang berbentuk distikon, terzina, kuatren, kuint, sektet,
septima, dan oktaf.
2. Puisi bebas yaitu puisi yang tidak terikat oleh aturan-aturan bait, baris, maupun
rima. Contoh: puisi karangan Chairil Anwar, Taufik Ismail, W.S. Rendra.
b. Jenis puisi berdasarkan zamannya:
1. Puisi lama
Puisi lama adalah puisi yang merupakan peninggalan sastra melayu lama. Puisi
lama terdiri atas puisi asli dan puisi pengaruh asing. Contoh puisi asli masyarakat
melayu adalah pantun dan contoh puisi asing pengaruh bahasa Arab adalah
syair. Yang termasuk puisi lama adalah:
a) Pantun
Pantun merupakan salah satu jenis karya sastra lama yang berbentuk
puisi. Sebagaimana bentuk puisi lainnya, pantun mementingkan
keindahan bahasa, pemadatan makna kata, serta bentuk penulisannya
yang berbait-bait.
Ciri-ciri pantun:
1) Satu bait terdiri atas empat baris;
2) Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sedangkan baris ketiga
dan keempat merupakan isi;
3) Setiap baris terdiri dari 8 sampai 12 suku kata;
4) Rima akhir berpola a-b-a-b.
b) Syair , Syair termasuk dalam jenis puisi lama.Hampir sama dengan pantun, syair
terikat akan aturan-aturan baku.
c) Mantra, yaitu puisi yang mengandung kekuatan gaib.
d) Talibun, yaitu pantun yang tediri atas 6, 8 atau 10 baris.
e) Karmina (pantun kiat), yaitu pantun yang hanya terdiri atas 2 baris.
2. Puisi baru
Puisi baru adalah puisi yang lahir pada tahun dua puluhan. Menurut bentuknya
puisi baru terdiri atas:
a) Distikon, sajak dua seuntai.
b) Terzina, sajak tiga seuntai.
c) Kuatren, sajak empat seuntai.
d) Kuint, sajak lima seuntai.
e) Sektet, sajak enam seuntai.
f) Septima, sajak tujuh seuntai.
g) Stanza, sajak delapan seuntai.
h) Soneta, sajak empat belas seuntai. Soneta adalah bentuk puisi yang berasal
dari Italia. Masuknya soneta ke Indonesia dimulai sekitar zaman angkatan
pujangga baru. Pelopor soneta adalah Moh. Yamin dan Rustam Effendi.
d) Talibun, yaitu pantun yang tediri atas 6, 8 atau 10 baris.
e) Karmina (pantun kiat), yaitu pantun yang hanya terdiri atas 2 baris.
2. Puisi baru
Puisi baru adalah puisi yang lahir pada tahun dua puluhan. Menurut bentuknya
puisi baru terdiri atas:
a) Distikon, sajak dua seuntai.
b) Terzina, sajak tiga seuntai.
c) Kuatren, sajak empat seuntai.
d) Kuint, sajak lima seuntai.
e) Sektet, sajak enam seuntai.
f) Septima, sajak tujuh seuntai.
g) Stanza, sajak delapan seuntai.
h) Soneta, sajak empat belas seuntai. Soneta adalah bentuk puisi yang berasal
dari Italia. Masuknya soneta ke Indonesia dimulai sekitar zaman angkatan
pujangga baru. Pelopor soneta adalah Moh. Yamin dan Rustam Effendi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar